BANDA ACEH - Puluhan mahasiswa Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat untuk Penegerian Unigha (Ampuh) dan Dewan Legislatif Mahasiswa Unigha berdemo di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Kamis (4/6) sore. Dalam unjuk rasa itu mahasiswa menuntut Pemkab Pidie agar segera menegerikan kampus mereka itu.
Amatan Serambi, mahasiswa yang mengenakan seragam almamater berwarna biru itu berkumpul di Simpang Lima sekira pukul 16.00 WIB. Mahasiswa juga mengusung beberepa spanduk dan poster yang berisi harapan mereka kepada Pemkab Pidie terkait berbagai persoalan yang terjadi di kampus mereka saat ini.
Koordinator Ampuh, Firdaus dalam orasinya mengatakan, Unigha saat ini sudah harus dinegerikan menyusul persetujuan dari Pemkab dan DPRK Pidie. Menurutnya, yayasan selaku pengelola Kampus Unigha sudah seharusnya mempunyai rencana atas respons baik dari pemerintah tersebut.
“Semuanya sudah setuju Unigha dinegerikan, pemkab sudah menyetujui, pihak legislatif juga sudah menyetujui, jadi apalagi yang ditunggu, pihak yayasan seperti tidak memiliki i’tikad terhadap rencana bagus ini, makanya kita menuntut,” kata Firdaus.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini banyak sekali persoalan yang terjadi di kampus mereka, seperti tidak transparannya pengelolaan dana pembangunan kampus. Selain itu, masalah yang sedang hangat di kampus mereka saat ini adalah terjadinya dualisme kepemimpinan kampus (rektor). “Kita meminta ketua pembina yayasan untuk mencabut SK rektor, kenapa harus ada dua pimpinan ini masalah besar dan tentunya akan menghambat semua rencana pemerintah untuk menegerikan kampus kami ini,” tegas Firdaus.
Dalam orasinya, mahasiswa juga meminta Drs Hanif Basyah selaku ketua pembina yayasan untuk mundur dari jabatannya dan tidak dilibatkan dalam bentuk jabatan apapun dalam kepengurusan Yayasan Pembangunan Unigha. “Kami ingin Unigha menjadi universitas negeri setelah bertahun-tahun terpuruk di bawah kepemimpinan dan kontrol Drs Hanif Basyah yang hanya mengekploitasi masyarakat Pidie. Kami meminta dia mundur dari jabatannya,” kata Firdaus.
Selain berorasi di Simpang Lima, mahasiswa juga melakukan orasi di depan rumah ketua pembina kampus mereka itu di kawasan Kopelma Darussalam. Aksi yang dikawal ketat pihak kepolisisan Polresta Banda Aceh tersebut berjalan tertib. Aksi ini sempat menjadi perhatian masyarakat yang melintas di kawasan itu.
0 comments: